Kamis, 02 April 2015

Landasan Pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing bagi kita. kita sepakat bahwa pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan ini dialami oleh semua manusia dari semua golongan.  pendidikan  tidak  bisa  dirpisahkan  dengan kehidupan manusia. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya, dan  manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan  mendidik anak-anaknya. Begitupula di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa dididik oleh dosen dan para guru.
Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan khususnya di negara kita Indonesia,agar pendidikan yang sedang berlangsung dinegara kita ini mempunyai pondasi atau pijakan yang sangat kuat karena pendidikan di setiap negara tidak sama. Landasan  tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu.

1.2         Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
·         Untuk mengetahui penegretian pendidikan
·         Untuk mengetahui pengertian landasan pendidikan
·         Untuk mengetahui macam-macam landasan pendidikan

1.3         Manfaat
Makalah ini sangat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca

1.3.1        Penulis
Manfaat makalah ini bagi penulis ialah dapat melatih penulis sebagai mahasiswa  dalam  membuat  karangan seperti makalah, terlebih lagi juga melatih mahasiswa dalam pembuatan tugas akhir seperti skripsi.
1.3.2        Penulis
Manfaat bagi pembaca ialah untuk menambah wawasan bagi para pembaca mengenai pendidikan dan landasannya.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1          Pengertian Pendidikan 
Pendidikan menurut bahasa Yunani : berasal dari kata pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children). Sedangkan dalam bahasa Romawi: pendidikan berasal dari kata educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan didunia.
Sedangkan pendidikan menurut istilah adalah:
UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut para ahli, definisi pendidikan adalah "Berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka".
·         Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
·         Paulo Freire mengatakan, pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, damana melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan.
Jadi pendidikan menurut istilah adalah Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya yang menyesuaikan dengan lingkungan yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat. Untuk pembentukan kepribadian dan kemampuan anak menuju kedewasaan.
2.2          Landasan-landasan Pendidikan
Landasan pendidikan adalah
1.      Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, menyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme
a)    Esensialisme
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial.
b)   Perenialisme
Perenialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
c)   Pragmatisme dan Progresifme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari  nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.
d)   Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.
2.      Landasan Sosiologis       
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:
1.  Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2.  Hubungan kemanusiaan.
3.  Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4.  Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
3.      Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal.
Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nilai-nilai,dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
4.      Landasan Psikologis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.
Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.
5.      Landasan Ilmiah dan Teknologis
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
2.3          Pendidikan di Indonesia
Pembentukan pendidikan di Indonesia bergantung pada landasan pendidikan yang diterpakan di sekolah. Di sekolah siswa mendapatkan pendidikan, apa yang akan di capai siswa disekolah berdasarkan landasan pendidikan. Jadi, barang siapa yang memegang landasan pendidikan dengan benar akan menentukan nasib bangsa dan negara karena masa depan bangsa terletak pada genggaman generasi muda. Berikut ini uraian dari landasan pendidikan:
1.      Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, menyangkut keyakinan dan hakikat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakikat pengetahuan, dan  tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. 
Pendidikan di Indonesia  dirumuskan berdasar nilai-nilai pada masyarakat, maka dari itu landasan filosofis yang mencerminakn karakter dari masyarakat inilah yaitu pancasila.  Pancasila sebagai landasan filosofis system pendidikan  nasional di tunjukan pada pasal 2 UU RI No. 2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasioanl berdasarkan pancasila dan  UUD1945, sedangkan ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa pancasila adalah  jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar Negara Indonesia.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa pancasila sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia, yang menjadi dasar terlaksananya pendidikan di Indonesia, yang mengarahkan bagaimana seharusnya pendidikan di Indonesia. Landasan filosofis pendidikan haruslah sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia, karakter bangsa Indonesia serta pandangan hidup bangsa kita.
Oleh karena itu, mengapa pancasila menjadi landasan filosofis pendidikan di Indonesia karena pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia dan pancasila mencakupi nilai-nilai yang menjadi karakter bangsa Indonesia.
2.      Landasan Sosiologis
Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial pasti membutuhkan orang lain. Serta manusia selalu hidup berkelompok. Di dalam pendidikan peserta didik pasti membutuhkan orang lain baik dalam pembelajaran maupun untuk mempraktikan atau menerapkan hasil dari suatu pemeblajaran.
Proses sosialisasi akan dimulai dari keluarga , dimana anak mulai mengembangkan diri. Dalam keluarga dapat ditanamkan nilai dan sikap yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya.
Selain keluarga, proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh kelompok sosial dalam masyarakat seperti kelompok agama, pramuka, teman sebaya dan lain-lain.
Masyarakat Indonesia sebagai landasan sosiologi sistem pendidikan nasional mencakup sekelompok orang yang berinteraksi antarsesamanya, saling tergantung dan terikat oleh nilai dan norma yang dipatuhi bersama.
3.      Landasan Kultural
Landasan kultural mengandung makna norma dasar pendidikan yang bersumber dari norma kehidupan berbudaya yang dianut oleh suatu bangsa. Indonesia memiliki beragam kebudayaan dan kebudayaan itu haruslah dilestarikan. Contoh keragaman sosial budaya Indonesia terwujud dalam keragaman adat istiadat, tata cara, kesenian, bahasa, maupun keterampilan yang tumbuh di suatu daerah tertentu.
Kebudayaan dapat dibentuk, dilestarikan atau dikembangkan melalui pendidikan. Cara-cara untuk mewarisi kebudayaan, khususnya untuk mengajarkan kepada generasi baru yaitu informal, non formal, dan formal. Cara informal terjadi di dalam keluarga., dan non formal dalam masyarakat sedangkan formal melibatkan lembaga khusus yang dibentuk dengan tujuan pendidikan.
Salah satu upaya penyesuaian pendidikan jalur sekolah dengan dengan keragaman latar belakang sosial budaya di Indonesia adalah dengan memberlakukan muatan local di dalam kurikulum sekolah, utamanya di Sekolah Dasar (SD).
4.      Landasan Psikologis
Perkembangan peserta didik sangatlah penting sebagai landasan psikologis. Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar utnuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara aktif dan efisien.
Oleh karena itu, diperlukan bantuan dan bimbingan guru untuk memperlancar proses penyesuaian diri anak dengan situasi sekolah. Sikap siswa terhadap sekolahnya akan mempengaruhi baik prestasi akademik maupun non-akademik, sedang prestasi tersebut akan ikut mempengaruhi penilaian guru, teman sekelas dan orang tuanya terhadap diri siswa.
5.      Landasan Ilmiah dan Teknologis
IPTEK merupakan salah satu hasil dari usaha manusia utnuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang telah di mulai dari permulaan kehidupan manusia.
Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah, haruslah mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Dengan demikian, baik kemampuan maupun sikap ilmiah sedini mungkin mengalami dikembangkan dalam peserta didik. Seperti diketahui, beberapa tahun terakhir di sekolah telah digalakkan pelaksanaan cara belajar siswa aktif dengan pendekatan ketermapilan proses. Beberapa ketermapilam dibentuk sedini mungkin mulai dari Sekolah Dasar (SD) seperti: observasi, perhitungan , pengukuran, klasifikasi, mencari hubungan ruang/waktu, pembuatan hipotesa, perencanaan penelitian (utamanya eksperimen), pengendalian variable, interpretasi data, kesimpulan sementara (inferensi), peramalan, penerapan dan komunikasi.  (Conny Semiawan, et. al., 1985: 18-33). Pembentukan keterampilan dan sikap ilmiah sedini mungkin meletakkan dasar terbentuknya masyarakat yang sadar iptek.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan. Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal. Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia.
Landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan.selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan.




Daftar Pustaka
Burhanudin, Afid. 2013. Landasan Pendidikan dan Penerapannya. (online). http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/landasan-pendidikan-dan-penerapannya/. Diakses tanggal 26-10-2014
Retno, Yuyun. 2013. Makalah Pengantar Pendidikan. (online). http://kusukakusuka04.blogspot.com/. Diakses tanggal 26-10-2014
Tirtaraharja, Umar dan S.L. La Sulo.2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta



MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN
ANALISIS PENDIDIKAN








Disusun Oleh :
Nama   : Monalisa
NIM    : 06081381419044



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014

0 komentar:

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut